INFOKUMKM.COM – Delegasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) hari ini mengukuhkan langkah-langkah strategisnya dalam mengembangkan sertifikasi profesi di Indonesia, Hongkong (21/12/23).
Khususnya bagi pekerja migran yang bekerja di Hongkong dan Macau.
Ketua Komisioner BNSP, Syamsi Hari, Prof. Amilin, dan NS. Aji Martono, mengadakan pertemuan strategis dengan Konsul Jenderal Republik Indonesia untuk Hongkong, Yul Edison, guna mempererat kerja sama di sektor pelatihan kerja.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Kolaborasi Strategis: Kadin dan BNSP Dorong Pertukaran Informasi Sertifikasi Kerja
Gubernur Sumbar Dukung Program Sertifikasi, Sinergi dengan BNSP Kian Kokoh

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pertemuan yang difasilitasi oleh KJRI Hongkong, delegasi BNSP membahas langkah-langkah konkret untuk meningkatkan mutu sertifikasi profesi di Indonesia.
Terutama bagi lebih dari 147.000 pekerja migran Indonesia di Hongkong.
Diskusi mendalam melibatkan rencana peningkatan kualifikasi sertifikasi profesi, membangun jejaring kerja sama internasional, dan penyesuaian standar kompetensi.
Baca Juga:
Mundur Sebagai Kandidat Demokrat dalam Pilpres AS, Kini Joe Biden Beri Dukungan Kamala Harris
CrowdStrike Sampaikan Permohonan Maaf, Terkait Gangguan Teknologi Informasi Secara Global
Maju dalam Pilpres Amerika Serikat, Donald Trump Ungkap Alasan Tunjuk JD Vance Sebagai Wapres
Yul Edison, Konjen RI untuk Hongkong, memberikan sambutan hangat dan menegaskan komitmen penuh KJRI Hongkong dalam mendukung BNSP.
Pertemuan ini dianggap sebagai momentum penting untuk menjalin sinergi dengan lembaga pelatihan dan pendidikan setempat di Hongkong dan Macau.
Delegasi BNSP juga melanjutkan diskusi dengan beberapa lembaga pelatihan, seperti TCK Learning Centre For Migrant Workers dan Indonesia Diaspora Network (IDN), serta HK Society For Indonesian Studies (HKSIS).
Syamsi Hari, selaku Ketua BNSP, menyatakan komitmen untuk membantu penyetaraan standar kompetensi melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang ada saat ini.
Baca Juga:
Palestina Beri Tanggapan Soal Penutupan Paksa Kantor Berita Al Jazeera di Yerusalem oleh Israel
BNSP juga berencana memberikan Tempat Uji Kompetensi (TUK) agar pekerja migran dapat mengikuti uji kompetensi.
Di tempat yang sama, delegasi BNSP bertemu dengan perwakilan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek RI untuk membahas harmonisasi dalam penanganan sertifikasi profesi.
Rangkaian kunjungan ini akan dilanjutkan dengan agenda ke Macau, melibatkan diskusi lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait.
Dengan inisiatif ini, BNSP bertekad memperkuat peran strategisnya dalam meningkatkan standar kompetensi kerja Indonesia.
Sekaligus membuka peluang kerjasama yang lebih luas di tingkat internasional, terutama dalam bidang pendidikan dan sertifikasi profesi.































