INFOKUMKM.COM – Bank Indonesia meyakini laju inflasi tetap terkendali pada kisaran 3 persen pada 2023 dan 2,5 persen pada 2024.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono, Selasa 3 Oktober 2023.
“Secara tahunan, inflasi inti per September 2023 menurun menjadi 2 persen dari 2,18 persen pada bulan sebelumnya,” ujarnya.
Namun, lanjut Erwin Haryono, inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) naik menjadi 3,6 persen karena melonjaknya harga beras.
Baca Juga:
Artis Sandra Dewi akan Hadir Lagi di Persidangan Kasus Dugaan Korupsi Tata Niaga Komoditas Timah
Menteri Bahlil Lahadalia Ungkap Alasan Kondisi Produksi Gas Alam Cair (LPG) Indonesia Memprihatinkan
Selain itu, inflasi harga diatur pemerintah (administered prices) secara bulanan juga meningkat menjadi 0,23 persen pada September 2023.
Baca artikel lainnya di sini: DPR Minta Perluas Jumlah Penerima Manfaat Bantuan Sosial Berluas karena Harga Beras Naik Sejak Awal 2023
Namun secara tahunan, inflasi kelompok ini turun tajam dari 8,05 persen menjadi 1,99 persen.
“Ini karena berakhirnya periode base effect penyesuaian harga BBM bersubsidi tahun lalu,” kata Erwin Haryono.
Baca Juga:
KPK Curigai PT Indotan Terkait adanya Aktivitas Tambang Ilegal di dalam Kawasan IUP Milik PT Indotan
Muncul di Monas, Gibran Rakabuming Ikut Sambut Langsung Kedatangan Jokowi Beserta Ibu Iriana Jokowi
Pidato Hidup Sederhana, Ahmad Muzani Tanggapi Pertanyaan Jurnalis Soal Hidup Mewah Pejabat Publik
Sedangkan pada tahun ini, inflasi administered prices dipengaruhi harga bensin nonsubsidi dan transmisi kenaikan cukai tembakau.
Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan perlunya mewaspadai tekanan terhadap harga BBM nonsubsidi.
Demikian pula dengan harga pangan seperti beras yang dua bulan belakangan terus merangkak naik.
Kenaikan harga BBM nonsubsidi sedikit banyak dipengaruhi tren kenaikan harga minyak mentah dunia akhir-akhir ini.
Baca Juga:
Pihak Keluarga Ungkap Penyebab Wafatnya Mantan Artis Marissa Haque Secara Mendadak di Saat Tidur
BPS Ungkap Alasan Indonesia pada Periode September 2024 Alami Deflasi Sebesar -0,12 Persen
Sedangkan kenaikan harga beras merupakan imbas dari El Nino atau kemarau panjang yang menekan produksi dalam negeri.
Menurut Febrio Kacaribu, pemerintah sudah berupaya menjaga pasokan melalui impor beras sebanyak 1 juta ton.
“Selain itu, operasi pasar dan gelaran pangan murah juga dilaksanakan di berbagai daerah,” ujarnya.
Pemerintah juga akan menggulirkan program bantuan pangan nontunai mulai September 2023.
“Diharapkan ini dapat menjaga daya beli masyarakat dan menahan kenaikan harga pangan,” kata Febrio Kacaribu.***