INFOKUMKM.COM – Pasangan capres dan cawapres seharusnya dapat mereprestasikan keterwakilan Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.
Sejauh ini belum ada capres atau cawapres yang berasal dari luar Pulau Jawa.
Pengamat Politik dari Universitas Nasional (Unas) Alfan Alfian mengatakan hal tersebut di Jakarta, Rabu, 18 Oktober 2023.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Skema Blended Finance DBS Indonesia Targetkan UMKM Sosial Tak Lagi Tertinggal
Pemerintah Indonesia Ambil Langkah Besar Soal Importasi BBM, Keluar dari Bayang-Bayang Singapura

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pasangan presiden dan wakil presiden yang ideal tercatat dalam sejarah ialah Sukarno-Hatta yang merepresentasikan tokoh Jawa dan luar Jawa.”
“Sehingga kalau ada cawapres dari luar Jawa itu dalam benak publik dianggap sudah selayaknya,” ujar Alfan Alfian.
Baca artikel lainnya di sini: Erick Thohir Disebut Figur Tepat untuk Hadapi Berbagai Tantangan Ekonomi dalam Memimpin Bangsa ke Depan
Baca Juga:
Diplomasi Ekonomi Indonesia – Australia, Evaluasi 5 Tahunan CEPA dan Isu Mineral Kritis
Indonesia Bukan Sebagai Kelinci Percobaan Vaksin TBC, Ini Pemegasan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Alfan Alfian mengatakan tokoh luar Jawa juga memiliki kemampuan yang baik dalam memimpin bangsa.
Alfan Alfian menyebut keterwakilan tokoh luar Jawa juga akan memberikan banyak dampak positif dari sisi kebersamaan, persatuan, dan pemerataan pembangunan.
“Jadi kalau cawapres dari luar Jawa sudah sangat pas apabila direfleksikan dengan pengalaman sejarah kita,” ucap Alfan Alfian.
Alfan Alfian menilai kehadiran cawapres dari luar Jawa juga memberikan bukti bahwa komitmen pasangan capres dan cawapres tersebut dalam membangun Indonesiasentris.
Baca Juga:
KESDM Wajibkan 7 Perusahaan Lakukan Hilirisasi, Termasuk PT Adaro Indonesia dan PT Kaltim Prima Coal
“Tampilnya tokoh dari luar Jawa sebagai cawapres tentu mengingatkan kita pada Bung Hatta yang juga tokoh nasional dari Sumatera dan visioner dalam pengembang ekonomi bangsa,” kata Alfan Alfian.***






























