Karantina Terhadap 1,9 Juta Bibit Tebu Assal Australia untuk Penanaman di Papua Dilakukan Secara Ketat

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 24 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Pohon Tebu. (pixabay.com/WebTechExperts)

Ilustrasi Pohon Tebu. (pixabay.com/WebTechExperts)

INFOKUMKM.COM – Karantina 1,9 juta bibit tebu asal Australia dilakukan secara ketat dari lokasi produksi, saat di perbatasan, dan setelah memasuki perbatasan (pre-border, at-border, post-border).

Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) RI Sahat M Panggabean menyampaikan hal tersebut. sebagaimana keterangan Barantin.

Presiden Jokowi meninjau instalasi karantina tumbuhan 1,9 juta bibit tebu dari Australia di Sermayam, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Selasa (23/7/2024)

Presiden juga melihat proses tindakan karantina pengasingan dan pengamatan yang dilakukan Barantin, menegaskan bahwa proyek tebu di Merauke tersebut merupakan Program Strategis Nasional.

Selain melihat lokasi pengasingan dan pengamatan, Presiden Jokowi juga meninjau laboratorium kultur jaringan.

Dilanjutkan dengan melakukan Penanaman Tebu Perdana Proyek Hilirisasi Perkebunan Tebu, Pabrik Gula, dan Pabrik Bioetanol di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.

Hadir pula dalam acara tersebut Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Proses Karantina 1,9 Juta Bibit Tebu Asal Australia Sejak Kedatangan

Karantina 1,9 juta bibit tebu asal Australia dilakukan secara ketat dari lokasi produksi, saat di perbatasan, dan setelah memasuki perbatasan (pre-border, at-border, post-border).

Sebelum bibit dalam bentuk kultur jaringan tersebut masuk, petugas karantina telah melakukan kajian analisis risiko dan melakukan penilaian di tempat asalnya (pre-border).

Hal tersebut untuk mengurangi risiko adanya hama penyakit berbahaya yang dapat terbawa masuk ke Indonesia.

Saat tiba di pintu pemasukan, melalui Bandara Mopah, Marauke, petugas karantina dari Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Papua Selatan melakukan pengecekan dokumen, pemeriksaan fisik hingga pengecekan jumlah dan jenisnya (at-border).

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Kemudian, petugas juga melakukan pengujian laboratorium terhadap target Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) pada benih tebu asal Australia dengan metode Biomolekuler (PCR/ Polymerase Chain Reaction).

Setelah itu, dilakukan pengawalan hingga instalasi karantina tumbuhan yang sekaligus sebagai tempat pengasingan dan pengamatan karantina milik PT. Global Papua Abadi, di Sermayam, Tanah Datar, Merauke.

“Sesuai arahan Bapak Presiden, karantina melakukan mitigasi risiko terhadap bibit dari Australia ini.”

“Agar pemanfaatannya bisa optimal dan tidak menimbulkan bahaya bagi tanaman lokal di Papua khususnya,” kata Sahat.

Akan Dimusnahkan Jika Ditemukan Indikasi Terpapar OPTK

Sahat juga menjelaskan bahwa selain pemeriksaan laboratorium, proses tindakan karantina juga dilakukan dengan pengasingan dan pengamatan terhadap tumbuh kembang benih tersebut secara konsisten sampai usia enam bulan.

Jika hasil uji laboratorium, pengasingan, dan pengamatan tidak ditemukan OPTK maka benih tersebut dapat digunakan lebih lanjut.

Namun jika ditemukan indikasi terpapar OPTK maka dapat dilakukan tindakan karantina pemusnahan.

“Ini tentunya dilakukan untuk mengeliminasi bahaya yang dapat ditimbulkan,” kata Sahat.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoemiten.com dan Businesstoday.id

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Jatimraya.com dan Hallokaltim.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.

Berita Terkait

Perkuat Ekspor Pertanian untuk Kesejahteraan Petani Indonesia, Wamentan Sudaryono Ajak Diaspora di Eropa
Perusahaan Terbaik di Asia Pasifik versi Majalah TIME dan Statista 2025 adalah PT Pertamina (Persero)
Sesuai Arahan Prabowo Menteri Maruarar Sirait Komitmen Perjuangkan Program ‘Tanah Negara Bangunan Rakyat’
Wamentan Beber Alasan Bulog, Pengusaha Lokal dan Penggiling Padi Harus Beli Gabah Petani Rp6.500/Kg
200 Hektar Persawahan di Bantul Terdampak Banjir, Titiek Soeharto Apresiasi Mentan Amran Sulaiman Atasi Banjir
Target Market Masyarakat Berpenghasilan Rendah, OJK Dorong Perbankan Dukung Program 3 Juta Unit Rumah
Asosiasi Perusahaan PR Indonesia Kerja Sama dengan Sapulangit Media Center, Sosialisasi Kegiatan Organisasi
Banyak Negara Takut Tak Dapatkan, Presiden Prabowo Subianto Sebut Kelapa Sawit Indonesia Strategis

Berita Terkait

Jumat, 21 Februari 2025 - 11:54 WIB

Perkuat Ekspor Pertanian untuk Kesejahteraan Petani Indonesia, Wamentan Sudaryono Ajak Diaspora di Eropa

Senin, 10 Februari 2025 - 13:34 WIB

Sesuai Arahan Prabowo Menteri Maruarar Sirait Komitmen Perjuangkan Program ‘Tanah Negara Bangunan Rakyat’

Selasa, 4 Februari 2025 - 15:07 WIB

Wamentan Beber Alasan Bulog, Pengusaha Lokal dan Penggiling Padi Harus Beli Gabah Petani Rp6.500/Kg

Kamis, 16 Januari 2025 - 11:25 WIB

200 Hektar Persawahan di Bantul Terdampak Banjir, Titiek Soeharto Apresiasi Mentan Amran Sulaiman Atasi Banjir

Rabu, 15 Januari 2025 - 09:17 WIB

Target Market Masyarakat Berpenghasilan Rendah, OJK Dorong Perbankan Dukung Program 3 Juta Unit Rumah

Berita Terbaru