SUASANA Senayan pada Selasa pagi itu berubah menjadi panggung suara hati generasi muda. Puluhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berdiri tegak di depan gedung parlemen.
Spanduk-spanduk putih terbentang, menorehkan tinta hitam yang menyuarakan satu nama: Purbaya Yudhi Sadewa. Satu tuntutan: mundur.
Aksi damai itu adalah respons atas pernyataan Menteri Keuangan yang baru saja dilantik itu. Pernyataan Purbaya bagai bensin yang menyulut amunisi kritik.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Rosan: Peredaran Uang RI Rendah, Dana Rp200 Triliun Bisa Jadi Pemicu
BUMN Bersih dan Koperasi Bangkit, Prabowo Siapkan Ekonomi Efisien
Menguak Strategi BI Pacu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke 5,1 Persen

SCROLL TO RESUME CONTENT
Purbaya dinilai meremehkan “17+8 Tuntutan Rakyat” dengan menyebutnya hanya berasal dari sebagian kecil rakyat Indonesia dan mengaku belum mempelajarinya.
Dua hari kemudian, pada Kamis, 11 September 2025, presenter kondang Tantowi Yahya angkat bicara.
Mantan anggota DPR RI periode 2009-2014 itu menyoroti fenomena langka dalam politik Indonesia.
Baca Juga:
Prabowo Subianto Optimistis Ekonomi Indonesia Mampu Tumbuh 8 Persen dalam 2-3 Tahun ke Depan
Ekonomi Hadapi Berbagai Tantangan, Termasuk Penurunan Cadangan Devisa dan Neraca Perdagangan
Begini Penjelasan ADB Soal Ekonomi Indonesia Diprediksi akan Tumbuh 5 Persen di Tahun 2024 dan 2025
Seorang menteri yang belum genap 24 jam menjabat sudah dihadapkan pada tuntutan pengunduran diri.
“Bukan karena kinerjanya tapi karena ucapan dan gaya bicaranya,” tulis Tantowi dalam unggahan Instagramnya.
Ia menggambarkan Purbaya sebagai menteri baru yang “habis dirujak publik” akibat gaya komunikasinya yang blak-blakan dan tanpa basa-basi.
Jurus Komunikasi Sang Menteri Baru
Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Republik Indonesia, memang langsung menyita perhatian.
Baca Juga:
Menguak Strategi BI Pacu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke 5,1 Persen
Cara Kerja Press Release Berbayar: Jaminan Publikasi dan Kendali Narasi Bisnis
Gaya bicaranya yang ceplas-ceplos dan kerap menyebut diri memiliki gaya ‘koboi’ menciptakan polarisasi.
Di satu sisi, dinilai refreshing. Di sisi lain, dianggap arogan dan tidak mencerminkan etiket diplomatik seorang menteri.
Permintaan maafnya atas komentar mengenai tuntutan rakyat tidak serta merta meredakan badai.
Tantowi Yahya mengamati bahwa dalam raker pertamanya dengan Komisi XI DPR RI pada 10 September 2025, Purbaya justru mempertegas gaya tersebut.
“Purbaya kembali bicara apa adanya, tanpa basa-basi dan rasa takut,” tulisnya.
Tantowi menambahkan, gaya itu rupanya menciptakan ketidaknyamanan di internal kementeriannya sendiri.
“Para wamen (wakil menteri) dan pejabat eselon 1 yang mendampinginya terlihat tidak nyaman,” ujarnya.
Ia bahkan berkelakar bahwa mungkin ada yang ‘dongkol’ dengan pilihan Presiden ini.
Antara Bahasa Pasar dan Bahasa Teknokrat
Tantowi Yahya memberikan perspektif lain untuk memahami sosok Purbaya. Menurutnya, Purbaya tidak berbicara seperti seorang ekonom teknokrat pada umumnya.
“Dia bicara bahasa pasar, tempat dia dibesarkan,” jelas Tantowi. Ini, menurutnya, bisa jadi sebuah keunggulan.
Prioritasnya mungkin akan lebih pada kondisi riil pasar daripada sekadar angka-angka statistik yang terkesan menggembirakan.
Dalam narasi Tantowi, Purbaya hadir sebagai antithesis dari birokrat yang kaku.
Sebuah percobaan berani untuk menyuntikkan cara pandang baru dalam mengelola keuangan negara.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Keyakinan ini yang mendorong Tantowi untuk meminta publik memberikan kesempatan bagi Purbaya bekerja.
“Memperhatikan ucapan dan tekadnya selama dua hari ini bisa jadi (Insya Allah) dia yang akan menyelamatkan ekonomi kita yang terus terpuruk,” tuturnya.
Ia mengakui opininya bisa saja salah, namun waktu yang akan membuktikan.
Demokrasi dan Akuntabilitas Publik
Aksi mahasiswa UI mengingatkan kembali pada fondasi demokrasi: akuntabilitas publik.
Setiap pernyataan pejabat negara, terutama yang menyangkut aspirasi rakyat, dapat dan harus dikritisi.
Mahasiswa, sebagai bagian dari civil society, menggunakan hak konstitusionalnya untuk menyampaikan pendapat.
Tuntutan mundur adalah bentuk kontrol sosial yang paling keras. Ini menunjukkan tingkat ekspektasi dan kekecewaan yang tinggi terhadap seorang pejabat yang baru saja memulai tugasnya.
Isu ini telah memantik debat publik tentang gaya kepemimpinan yang dibutuhkan Indonesia di tengah tantangan ekonomi global.
Purbaya Yudhi Sadewa kini berada di ujung tanduk. Gaya ‘koboi’-nya diuji: apakah akan menjadi kekuatan yang membawa angin segar dan solusi nyata, atau justru menjadi bumerang yang memperdalam krisis kepercayaan.
Jawabannya tidak terletak pada kata-kata, tetapi pada kebijakan dan hasil kerjanya di bulan-bulan mendatang.****
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infokumkm.com dan Pangannews.com
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Delapannews.com dan Apakabarindonesia.com.
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Harianmalang.com dan Haisumatera.com
Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center



































